Berita Handphone Terbaru

Update Berita Tentang Handphone Terbaru

Tampilkan postingan dengan label Provider. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Provider. Tampilkan semua postingan

Operator Tak Perlu Resah Gara-gara OTT

Menilik penyebab ramainya layanan broadband saat ini, tentu tidak terlepas dari keberadaan jejaring sosial macam Facebook serta Twitter, maupun layanan dari para pemain OTT (Over The Top) seperti YouTube, Google, Yahoo, dan lainnya.

"Istilah anak muda zaman sekarang, membuat hidup lebih hidup," kata Ichwan F. Agus, Sales Director Cisco Indonesia ketika berpendapat soal kekhawatiran akan OTT, di dalam seminar Resisting the Doomsday of Big Telco Players, di Balai Kartini, Rabu (14/3/2012).

"Ekosistem industrinya sudah terbentuk secara alamiah dimana industri konten memberikan nilai tambah kepada pelanggan broadband dan tentunya sekaligus buat operator," tambahnya.

Menurut Iwan, sudah menjadi rahasia umum bahwa alasan utama para pemakai broadband di tingkat pemula adalah untuk bergabung dalam jejaring sosial. Alasannya karena teman-teman mereka eksis di dunia tersebut.

Hal inilah yang membuat pertumbuhan pelanggan broadband meningkat, karena permintaan yang dibantu diciptakan oleh OTT player.

"Jadi, operator dengan investasi di infrastruktur broadband yang cukup besar nilai investasinya, perlu mempertahankan kolaborasi dengan pemain OTT yang juga bisa disebut sebagai mesin inovasi, yang membuat broadband menjadi hidup," saran Ichwan.

Masih banyak peluang buat operator untuk meningkatkan value dari layanan broadband untuk pelanggannya tanpa harus berkompetisi langsung di pasar consumer yang jadi target para pemain OTT.

Misalnya, bagaimana layanan broadband bisa dibangun untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas buat industri lain, seperti industri perbankan, transportasi, kesehatan, dan industri pendidikan.

Indosat Serahkan BB Dakota Pertama

Indosat menjadi operator pertama di Indonesia yang melakukan penyerahan telepon handset BlackBerry tipe terbaru, yaitu BlackBerry Bold 9900, atau yang dikenal dengan istilah BlackBerry Dakota. Telepon genggam itu diserahkan kepada pelanggan VIP Indosat yang telah melakukan pre-order via *889*9# sejak 15 Agustus 2011 yang lalu.

Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Laszlo Barta, Director and Chief Marketing Officer Indosat kepada para pelanggan VIP Indosat, Selasa (13/9/2011) di Jakarta.

BlackBerry Bold 9900 sebagai tipe terbaru handset BlackBerry saat ini memberikan berbagai fitur menarik, seperti keyboard QWERTY, Touch-sensitive controls, trackpad optik, kamera 5 megapixel dengan perekam video HD, flash, dan image stabilization, kapasitas 4GB, 768MB of RAM, dan dioperasikan dengan BlackBerry OS 7.

Indosat sendiri membuka proses pemesanan ( pre-order) sejak 15 Agustus 2011 lalu via *889*9# dan bersifat terbuka untuk umum, sehingga siapapun yang berminat dapat berpartisipasi. Bagi pelanggan yang telah melakukan proses inden, pengambilan unit tersebut dapat dilakukan pada tanggal 23 September 2011.

Bagi pelanggan yang belum melakukan proses indent (Pre-Order), nantinya dapat membeli secara langsung unit tersebut di pagelaran Indosat di berbagai lokasi, serta mendapatkan bonus menarik dari Indosat.

Indosatpun bekerjasama dengan distributor resmi serta didukung sepenuhnya oleh RIM ( Research In Motion) dalam penyediaan handset terbaru Blackberry Bold 9900 Smartphone bagi pelanggan.

Laba Telkom Semester I Rp 5,94 Triliun

Kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) pada Semester I/2011 dibanding dengan periode sama tahun sebelumnya menunjukkan pertumbuhan pelanggan yang cukup berarti pada berbagai portofolio bisnis, baik telephony maupun broadband.

Pertumbuhan pelanggan telephony untuk seluler mengalami kenaikan 15,8% dari sebelumnya 88,32 juta menjadi 102,30juta; pelanggan Flexi naik 17,9% dari 15,90 juta menjadi 18,74 juta; dan pelanggan wireline naik 0,3% dari sebelumnya 8,4 juta menjadi 8,42 juta.

Sementara itu jumlah pelanggan broadbandmenunjukkan pertumbuhan yang sangat menggembirakan, yaitu pelanggan Telkomsel Flash naik 74,4% dari sebelumnya 2,97 juta menjadi 5,19 juta; pelanggan Speedy naik 41,2% dari sebelumnya 1,41 juta menjadi 2 juta; dan p elanggan Blackberry naik sebesar 381,4 persen dari sebelumnya 456 ribu menjadi 2,19 juta.

Layanan broadband merupakan salah satu bisnis unggulan TelkomGroupke depan. Kami yakin pertumbuhan jumlah pelanggannya akan melaju secara konsisten karena data sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat, demikian Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, Jumat (29/7) di Jakarta.

Peningkatan pelanggan broadband pada Semester I/2011 ini diikuti dengan pertumbuhan pendapatan Speedysebesar 13,6 persen dan mobile broadband (Telkomsel Flash, Blackberry dan GPRS) sebesar 55,0 persen.

Secara total pendapatan Data dan Internet TelkomGroup telah tumbuh sebesar 19,0 persen dan telah mendorong pencapaian total pendapatan operasi TelkomGroup sebesar Rp34,46 Triliun, EBITDA mencapai Rp18,07 Triliun dan meraup laba bersih sebesar Rp5,94 Triliun.

Melihat kinerja keuangan lebih detil pada Triwulan II/2011 dibandingkan dengan I/2011,TelkomGroup optimis tetap mampu bersaing di tengah-tengah persaingan yang sangat tajam dalam industri telekomunikasi dan informasi.

Pendapatan operasi, EBITDA dan laba bersih pada triwulan II dibanding triwulan I 2011 sebagai berikut, p endapatan operasi tumbuh persen menjadi Rp 17,7 t riliun dari sebelumnya Rp 16,7 triliun; EBITDA tumbuh sebesar 9,1 persen menjadiRp9,4 Triliun dari sebelumnya Rp8,64 Triliun; dan laba bersih tumbuh sebesar 10 persen menjadi Rp3,11 Triliun dari sebelumnya Rp2,82 Triliun.

Pendapatan operasi TelkomGroup pada semester I/2011 dibandingkan dengan semester I/2010, pertumbuhannya 2,2 persen menjadi Rp34,46 Triliun dari sebelumnya Rp33,71Triliun.Sedangkan EBITDA mengalami penurunan 3,7% dari sebelumnya Rp18,76 Triliun menjadi Rp18,07 Triliun.Sementara laba bersih berkurang sebesar 1,5 persen dari Rp6,03 Triliun menjadi Rp5,94 Triliun.

Dijelaskan Rinaldi , pada 2011 Telkom telah melaksanakan sejumlah agenda strategis seperti pembangunan infrastruktur broadband , optimalisasi aset, dan inovasi produk-produk baru seperti IPTV, Delima, cloud computing .

Semuanya itu menunjukkan komitmen manajemen yang tetap solid dan pada beberapa sektor pertumbuhannya cukup meyakinkan, seperti broadband access dan layanan dalam portofolio information, media & edutainment. Kami yakin bahwa kapasitas yang ada saat ini mampu mendorong pencapaian pertumbuhan yang berkelanjutan dan mampu beradaptasi terhadap dinamika industri telekomunikasi, demikian Rinaldi Firmansyah.

Huawei dan Telkomsel Jajaki Kerja Sama Riset

Inovasi dalam merupakan strategi kunci yang harus dilakukan operator maupun vendor layanan telekomunikasi. Kerja sama riset menjadi salah satu upaya dua belah pihak untuk menghadirkan layanan sesuai kebutuhan pelanggan yang tepat.

Upaya menjajaki kerja sama tersebut diungkapkan Pratiknyo Arif Budiman, GM Strategic Technology Planning Telkomsel saat kunjungan rombongan jurnalis dari Indonesia di kantor pusat Huawei di Shenzhen, China, Jumat (22/7/2011).

Huawei pun menyambut kemungkinan kerja sama riset kedua pihak karena program semacam itu memang ada. "Huawei sudah melakukan joint research center dengan sejumlah leading operator di beberapa negara di dunia. Ini mungkin juga bisa diaplikasikan di Indonesia," kata Dani K Ristandi, Deputy Director of Solution Sales Division PT Huawei Tech Investment.

Ia mengatakan, saat ini Huawei telah memiliki 20 kerja sama riset dengan sejumlah partner. Huawei di Indonesia juga sudah memiliki satu pusat riset dan pengembangan yang saat ini fokus pada pengembangan aplikasi dan konten.

"Pengalaman kita dengan case di Telkom Risti untuk proof on concept bukan mendevelop produk baru tapi untuk value added services sangat memungkinkan," lanjut Dani. Pratiknyo menambahkan, kerja sama riset antara operator dengan vendor penting agar layanan yang disediakan benar-benar sesuai kebutuhan pelanggan.

Riset juga menjadi cara mengetahui perilaku konsumen untuk pengembangan produk dan layanan di masa mendatang. "Kami merasa perlu karena mengalami behavoir pelanggan yang agak berbeda dengan operator di negara lain. Misalnya BlackBerry kenapa di Indonesia sangat tinggi, tapi di China tidak," kata Pratignyo.

Dengan mengetahui kebutuhan tersebut bersama-sama, diharapkan ada solusi bersama yang pas bagi konsumen.

Axis Siap Antisipasi Lonjakan Jelang Ramadan & Idul Fitri

Sebagai bagian dari persiapan menyambut Ramadan dan Idul Fitri, Axis mengajak beberapa media untuk ikut melakukan uji jaringan di salah satu rute mudik terpadat, yakni Jakarta-Yogyakarta-Surabaya, 14-15 Juli 2011.

Sepanjang jalur Jabodetabek hingga Jawa Timur, Axis tercatat memiliki 3.550 BTS 2G dan 1.100 BTS 3G. Namun pada rute uji coba yang dilakukan Axis bersama media terdapat sekira 326 site (BTS) dan 980 cell.

Berdasarkan data uji jaringan yang didapatkan, Axis mencatat hasil yang cukup memuaskan, di mana rata-rata kekuatan sinyalnya adalah -64 dBm (desible meter).

Sebagai informasi, kekuatan sinyal bisa dikatakan sangat baik (full bar) apabila berkisar antara -80 hingga 0 dBm. Sementara sinyal yang cukup baik berkisar pada angka -95 hingga -80 dBm. Jika mencapai angka -100 dan -85 berarti sinyal kurang bagus.

General Manager Technology Operatios Marc Proulx menambahkan rata-rata kualitas sinyal Axis berada pada angka 0,3 yang terbilang sangat baik. "Kami masih berada di kisaran 0-3, yang menggambarkan kualitas yang baik. kualitas sinyal tentu sangat penting untuk menghindari tingginya angka drop call serta efek suara robot," jelasnya kepada awak media di Novotel Yogyakarta, Jumat (15/7/2011).

Rata-rata keberhasilan panggilan atau call setup success rate (CSSR) adalah 98,8 persen, sedangkan rata-rata kesuksesan panggilan mulai tersambung hingga percakapan berakhir juga mencapai 98,8 persen.

Meski demikian, okezone sempat mengalami kesulitan melakukan panggilan dan mengirim SMS saat berada di wilayah Bumiayu, dekat Purwokerto, Jawa Tengah.

Menurut Radio Network Planning Manager Jawa Barat Sigit Tri Cahyo yang ikut mengawasi uji jaringan ini, hal itu disebabkan adanya salah satu site di wilayah tersebut yang belum menyala.

"Sebenarnya kondisi geografis wilayah yang cukup terpencil juga ikut mempengaruhi kekuatan dan kualitas sinyal. Tapi untuk wilayah Bumiayu memang ada satu site yang belum bekerja sehingga sedikit mengganggu kekuatan sinyal," jelas Sigit.

Untuk paket data, Axis melakukan pengujian di jaringan 2G. Kualitas paket data Axis di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur hampir sama, di mana Jawa Barat mencapai kecepatan 245,3 kbps dan Jawa Timur 227,6 kbps.

Wilayah Jawa Tengah mencatat kecepatan yang cukup jauh di bawah kedua area lain, yaitu 117 kbps. Namun menurut Marc, hal ini disebabkan pengujian mereka dilakukan pada peak time, atau saat trafik data mencapai puncaknya, yaitu sekira pukul 8 hingga 9 malam.

"Secara keseluruhan hasil uji jaringan ini sangat baik. Saya rasa Axis sudah siap melayani pelanggannya saat bulan puasa dan lebaran nanti," tutup Marc.

Kartu Pintar Tembus Pasar Mikro

Penggunaan kartu pintar atau smart card sebagai alat pembayaran elektronik diperkirakan akan semakin menembus pasar pembayaran mikro di Indonesia.

Dengan demikian, bisnis kartu cerdas ini akan semakin menjanjikan karena pangsa pasar pembayaran mikro di Indonesia sudah berada di kisaran Rp 200 triliun-Rp 293 triliun.

Ketua Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia Handaka Santosa mengungkapkan hal tersebut pada diskusi "Sinergi Perbankan dan Operator"di Jakarta, Kamis (23/6/2011).

Menurut Handaka, dari pangsa pasar pembayaran mikro yang diperebutkan itu, 77 persen transaksi ritelnya masih dilakukan secara tunai. Hal itu antara lain karena transaksi e-payment (pembayaran elektronik) di Indonesia masih menghadapi tantangan serius, yakni kultur masyarakat Indonesia yang belum terbiasa dengan berbelanja via katalog. "Selain itu, masyarakat masih terbiasa sistem tawar-menawar," ujarnya.

Namun, Analis Madya Senior Direktorat Accounting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Ida, mengatakan, dalam waktu dekat akan ada migrasi kartu ATM dan debet dari magnetic stripe menjadi chip. BI mengaku akan mengenakan kebijakan yang sama untuk produk e-money (alat pembayaran berupa kartu yang setara dengan jumlah uang tertentu). Perkembangannya yang pesat membuat BI merasa harus mengantisipasi sisi keamanan dan efisisensinya.

"Kebijakan ke depannya, produk baru e-money pun akan didorong ke situ (kartu dengan chip). Mumpung baru sebelas penerbit, kami mesti cepat. Kalau sudah banyak, bisa makin sulit," ujarnya.

Ida menuturkan, sejak teknologi chip dalam kartu kredit diaplikasikan, pelanggaran (fraud) dalam penggunaan kartu kredit semakin berkurang. Kejahatan dalam kartu kredit, kalaupun ada, saat ini kembali ke modus yang konvensional, seperti menjebol lewat internet atau melakukan duplikasi.

"Pada e-money, kami wajibkan penerbit untuk lapor kalau ada fraud, sejauh ini sih belum ada," ujarnya.

Android Galaxy Mini Dibanderol Rp 1,6 Juta

Telkomsel bersama Samsung meluncurkan paket bundling smartphone berbasis Android, Samsung Galaxy Mini. Paket smartphone seri S5570 yang sudah dilengkapi kartu perdana Simpati ini dibanderol seharga Rp 1.599.000.

VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo berharap paket Samsung Galaxy Mini Telkomsel ini bisa membuat layanan berbasis Android ini bisa dinikmati masyarakat dengan harga terjangkau.

"Ini merupakan salah satu upaya kami dalam menyediakan solusi layanan mobile lifestyle berkualitas dengan harga yang semakin terjangkau, khususnya bagi kawula muda yang selalu mengikuti tren perkembangan teknologi terbaru," ujarnya di Jakarta, Sabtu (19/2/2011).

Pasar pengguna smartphone berbasis Android di Indonesia meningkat secara signifikan dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Pada tahun 2010, Android menempati posisi ketiga sebagai sistim operasi smartphone yang paling banyak digunakan dengan tingkat pertumbuhan pengguna lebih dari 200 kali lipat dibandingkan 2009.

Yoo-young Kim, Managing Director PT Samsung Electronics Indonesia, melihat perkembangan smartphone Android tidak hanya di kalangan profesional namun juga bagi anak muda. Anak muda dinilai sebagai pasar yang tepat karena memiliki semangat ingin mencoba pengalaman baru.

"Melalui Samsung Galaxy Mini dengan sistem operasi Android Froyo, anak muda dapat menikmati pengalaman menyenangkan dengan berbagai macam aplikasi dan social hub yang telah terintegrasi sehingga memungkinkan mereka memilih cara berhubungan dengan sahabat dan keluarga," ucapnya.

"Bersama Telkomsel, kami ingin memberikan manfaat lebih agar anak muda dapat lebih leluasa menikmati pengalaman bersama Samsung Galaxy Mini," pungkas Yoo-young Kim.

Samsung Galaxy Mini merupakan smartphone dengan desain trendi yang memanfaatkan sistem operasi Android 2.2 Froyo, didukung prosesor berkecepatan 600 MHz.

Smartphone dengan layar sentuh berukuran 3,14 inci ini menyediakan berbagai fitur, seperti memori internal 160 MB, kamera 3 megapiksel, radio FM, bluetooth, GPS, konektivitas 3G yang sudah mendukung HSDPA, serta slot microSD berkapasitas hingga 32 GB, dan Wi-Fi.

Paket Samsung Galaxy Mini Telkomsel memberikan penawaran layanan akses internet unlimited TelkomselFlash seharga Rp 50.000 perbulan yang bisa digunakan untuk browsing, email, chatting, dan social networking.

"Untuk mendapatkan paket tersebut, pelanggan cukup menghubungi *253*557# atau mengirimkan SMS, ketik ULMINI, kirim ke 3636," jelas Gideon.

Paket bundling Samsung Galaxy Mini Telkomsel ini mulai dipasarkan di lebih dari 50 gerai ponsel berlogo Samsung di Jakarta, Bandung, Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Batam, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Kendari, Palu, dan Manado.

Saat berlangsungnya pameran penjualan di Plaza EX, Jakarta, 19 Februari 2011, pelajar dan mahasiswa bisa memperoleh harga spesial Rp 1.299.000, cukup dengan menunjukkan kartu pelajar atau kartu mahasiswa ketika melakukan transaksi pembelian.

Untuk mendukung kenyamanan pelanggan saat menikmati berbagai aplikasi Android dalam Samsung Galaxy Mini, Telkomsel telah menyiapkan jaringan broadband yang didukung lebih dari 37.000 Base Transceiver Station (BTS) termasuk 8.000 Node B (BTS 3G) di seluruh Indonesia.

Sinyal Maxis Malaysia Terlalu Kuat, Warga Nunukan Meradang

Sejumlah warga Nunukan, Kalimantan Timur, kesal dengan masuknya sinyal Maxis, operator seluler asal Malaysia ke wilayah tersebut. Tak hanya merasa dirugikan karena pulsa berkurang saat menerima pesan singkat pemberitahuan dari operator telepon seluler di Malaysia, tapi sinyalnya yang masuk tiba-tiba juga mengurangi pulsa hingga Rp 9.000.

“Saya tidak tahu kalau sinyal saya berubah dari Simpati ke Maxis. Pada saat saya terima panggilan teman, tiba-tiba pulsa saya berkurang Rp 9.000. Pernah juga saya mengirim SMS, kok tiba-tiba pulsa saya berkurang Rp 4.000. Ternyata MAXIS yang masuk,” kata Jufri, warga Pelabuhan Baru Nunukan, Kamis (27/5/2010).

Sinyal dari operator seluler Indonesia yang mereka gunakan seringkali ditimpa Maxis. Pesan singkat pemberitahuan yang masuk tersebut berisi pesan “Welcome to Malaysia!Maxis wishes you a pleasant stay. The current FOREX rate dated 26-05-2010 is 2786.72IDR = 1MYR”.

Diduga Disengaja

Dalam dua bulan terakhir ini, sinyal Maxis semakin kuat bahkan hampir menjangkau seluruh wilayah di Pulau Nunukan.

Koordinator Plasa Telkom Nunukan, N Simanjuntak mengatakan, ada kemungkinan masuknya sinyal Maxis, operator telepon seluler di Malaysia, ke Nunukan, Kalimantan Timur, disengaja untuk menambah power peneriman sinyal di perbatasan.

“Kemungkinan memang ada unsur kesengajaan. Memang sudah banyak yang mengeluhkan masalah ini,” ujarnya, Kamis (27/5/2010).

Terhadap persoalan ini, ia akan segera menyampaikan kepada pimpinannya di Jakarta. “Nanti pihak Telkom akan menyampaikan kepada pemerintah. Selanjutnya pemerintah Indonesia akan berkoordinasi dengan Malaysia,” katanya.

Sejak dua bulan terakhir, warga Nunukan diresahkan masuknya sinyal Maxis yang menyebabkan pengguna telepon seluler harus mengeluarkan biaya yang lebih besar. Selain harus membayar setiap pesan singkat pemberitahuan dari Maxis, menerima telepon juga dikenakan biaya Rp 9.000. Untuk mengirim pesan singkat, pengguna telepon seluler dikenai biaya Rp 4.000.

sumber kompas.com